Yang
pertama terdengar adalah Sebuah ungkapan murni
Tidak
ada perumpamaan dan tidak ada sebuah karangan
Secara
perlahan…..dan perlahan.
Rasa lain namun
ku kenal, tercipta di dalam hatiku
Tumbuh
dari dialog-dialog yang Eksentrik
Diselimuti
jiwa jiwa yang menari karena melantunkan nada yang indah
Ketika
hendak menyeberang batas, Wajah cantiknya mengiringiku
Iringi
langkahku menghadirkan kepastian bukan belenggu yang menggangu.
Sebagian dari
cahayanya mencoba mengelabuiku
Menciptakan sebuah pertentangan, ataupun alasan untuk menghambat
Seperti
normalnya langkah kaki seorang laki-laki yang tak kenal putus asa
Aku
tak pernah menguranginya, dan menengok kebelakang
Aku
tak-kan pulang, dan menyerah secepat ini.
Ketika sampai,
langkahku terhenti, untuk memilih dua arah yang berbeda
Memilih
kiri dan kanan, atau kembali, hingga kini gejolak itu masih jelas terasa
Sekali
lagi aku berpikir, merasakan, dan meraba-raba yang terjadi
Kala
ku sadari dengan kuat, yang aku rasakan cinta yang sebenarnya pada dirinya.
* Kiriman Puisi Untuk Katamagz Freemagz (katamagz@gmail.com)
Jatinangor, Jawa Barat
0 comments:
Post a Comment